Diabetes atau sering juga dikenal sebagai penyakit kencing manis. Diabetes sangat rentan terjadi pada masyarakat usia 50 tahun ke atas terutama, Orang-orang yang mempunyai keturunan diabetes. Diabetes terbagi 2 yaitu : Diabetes tipe I dan Diabetes tipe II
Diabetes tipe I
Diabetes tipe I, terjadi karena pankreas tidak menghasilkan insulin yang di perlukan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi. Kerusakan pankreas biasanya disebabkan oleh sistem imun tubuh yang secara keliru justru merusak ( menyerang pankreas).
Ketiadaan insulin atau insulin yang tidak cukup memadai didalam tubuh menyebabkan glukosa dalam darah tidak di rubah menjadi energi, sehingga malah menumpuk di dalam darah.
Diabetes tipe ini, bisa menyerang segala usia, baik usia muda maupun dewasa. Namun, karena diabetes tipe ini merupakan diabetes yang berkaitan dengan autoimun dan faktor keturunan. Biasanya sangat dominan sehingga secara populasi penyakit diabetes tipe ini hanya terjadi 5-10℅ dari total penyakit diabetes. Penyakit diabetes tipe ini terjadi karena ketiadaan atau tidak cukupnya jumlah insulin, sehingga pengobatan yang dilakukan adalah memberikan suntikan insulin.
Diabetes tipe II
Diabetes yang paling besar terjadi pada penderita diabetes sekitar 90-95℅. Penyakit diabetes ini terjadi karena kesalahan gaya hidup dan pola makan.
Diabetes ini mulai rentan menyerang pada usia 40 tahun keatas. Konsumsi gula yang berlebihan dan kuranganya olah raga membuat kadar gula dalam darah meningkat. Pada penderita penyakit ini, tubuh masih menghasilkan insulin. Namun, kinerjanya tidak maxsimal ini disebabkan karena jumlah asupan glukosa yang terlalu banyak atau mungkin karena lemak dalam darah menghambat kinerja insulin. Penderita penyakit diabetes tipe ini biasanya tidak diberikan suntik insulin tetapi, obat-obatan untuk meningkatkan kinerja atau produksi insulin. Menghambat pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi glukosa dan menghambat penyerapan glukosa dalam tubuh dan lain-lain. Selain pemberian obat-obatan diabetes tipe ini juga bisa dilakukan dengan menjaga pola makan, pola hidup dan olah raga. Obat-obatan yang kita temukan dipasaran (obat-obatan kimia) diabetes juga bisa diobati dengan menggunakan obat-obat alami dan herbal.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan varietas karena Indonesia terletak di khatulistiwa yang mendukung pertumbuhan keberagaman flora dan fauna. Berikut ini beberapa obat herbal atau alami yang dapat digunakan untuk membantu mengobati penyakit diabetes dan sangat mudah ditemukan di Indonesia:
1. Pare
Pare merupakan tanaman yang biasa dijadikan sayur dan lalapan di Jawa. Namun, sebagian orang tidak menyukai sayur ini karena rasanya pahit. Didalam pare terdapat 3 zat yang di percaya dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah atau antidiabetik seperti : charanti, vicine dan polypeptide-p. Selain 3 zat tersebut pare juga memiliki kandungan pektin yang bekerja untuk mengurangi nafsu makan. Dengan berkurangnya nafsu makan secara tidak langsung juga akan menurunkan kadar gula dalam darah.
2. Kunyit
Tanaman berimpang ini tidak hanya terkenal sebagai bumbu dapur tetapi juga dimanfaatkan sebagai ramuan mencegah diabetes. Kunyit merupakan tanaman antioksidan tinggi sehingga bisa digunakan untuk mencegah komplikasi dan penyakit diabetes.
Dalam jurnal kesehatan diabetes care disebutkan bahwa mengkonsumsi kunyit 15 gram per hari selama 9 bukan dapat mencegah diabetes. Dengan mengkonsumsi 300mg kunyit dapat menurunkan hampir 18℅ kadar gula darah.
3. Kayu Manis
Penelitian dari jurnal diabetes sience dan teknologi mengkonsumsi kayu manis dapat menurunkan keadaan gula darah dan menekan peradangan akibat diabetes. Konsumsi kayu manis sebesar 1/4 -1/2 sendok teh perhari baik dalam makanan dan minuman. Namun, penggunaan kayu manis sebagai alat alternatif untuk penderita diabetes masih perlu dilakukan lebih lanjut untuk menghasilkan penelitian yang dapat diandalkan dan terpercaya.
4. Lidah Buaya
Sebenarnya Lidah Buaya adalah tanaman yang sangat populer untuk merewat kesehatan kulit dan rambut. Namun, manfaat lain dari lidah Buaya adalah mengurangi kadar gula darah puasa, menurunkan kadar lemak darah dan meringankan pembengkakan serta mempercepat proses penyembuhan luka. Senyawa aktif yang terdapat dalam lidah Buaya antara lain pektin, mannans dan antrakuinon.
Komplikasi Diabetes karena diabetes adalah peningkatan kadar gula dalam darah dimana darah di pompa keseluruh tubuh. Kondisi bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi antara lain:
1. Struk
2. Jantung
3. Gagal tingal
4. Neoeopati diabetes
5. Katarak
6. Dimensia
7. Gangguan pendengaran
8. Luka atau infeksi pada kaki yang sulit sembuh
9. Gangren
Pada kondisi hamil dapat menyebabkan :
A. Keguguran
B. Kelebihan berat badan saat lahir
C. Panyakit kuning
D. Prematur
Pencengahan diabetes tipe I merupakan penyakit autoimun sehingga tidak dapat dicegah atau belum diketahui secara pasti pencengahan. Namun, untuk diabetes tipe II dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan olah raga secara teratur.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
1. Mengatur frekuensi dan menu makanan, perbanyak makan buah, sayur, protein, biji-bijian serta makanan rendah kalori dan lemak.
2. Rutin olah raga dan melakukan aktivitas fisik. Hal ini dimaksudkan agar gula darah yang di dapat dari makanan dapat diubah menjadi energi. Dianjurkan untuk melakukan olah raga setidaknya 150 menit dalam seminggu.
3. Istirahat dan tidur yang cukup.
4. Menghindari minuman alkohol.
5. Hindari stress.
Diagnosis Diabetes
Untuk menentukan seseorang menderita diabetes biasanya dilakukan tes gula darah antara lain:
1. Tes gula darah puasa
Tes ini digunakan untuk mengukur kadar gula dalam darah saat puasa. Biasanya akan dilakukan puasa selama 8 jam sebelum melakukan tes gula darah puasa. Hasil tes gula darah puasa kurang dari 100mg/DL menunjukkan gula darah normal. Hasil 100-125mg/Dl berarti menunjukan rawan diabetes atau pre diabetes. Hasil tes gula darah puasa diatas 126mg/Dl menunjukkan penyakit diabetes.
2. Tes gula darah sewaktu.
Seperti namanya tes ini dilakukan untuk mengukur kadar gula darah sewaktu-waktu atau acak sehingga, tidak diperlukan puasa. Hasil tea gula darah sewaktu 2000mg/Dl dapat dikatakan menderita diabetes.
3. Tes HbA1C
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur rata-rata kadar glukosa selama 2-3 bulan terahir. Tes ini di lakukan dengan mengukur kadar gula darah yang terkait dengan hemogoblin. Dalam menjalani tes HbA1c tidak dipelukan puasa. Hasil tes HbA1c tidak puasa. Hasil tes HbA1c normal 5,7% pre diabetes 5,7-6, 4% diabetes diatas diatas 6.5 %.